BeritaNews

Minimnya Pengawasan Pihak PUPR Provinsi Banten Diduga Proyek Ruas Jalan Cibadak Padasuka Provinsi Banten di Kerjakan Asal Jadi

119
×

Minimnya Pengawasan Pihak PUPR Provinsi Banten Diduga Proyek Ruas Jalan Cibadak Padasuka Provinsi Banten di Kerjakan Asal Jadi

Sebarkan artikel ini

Eksposelensa.com | Lebak – Proyek rekonstruksi Pekerjaan Umum Provinsi Banten yang memakan biaya miliaran rupiah, yang seharusnya di kerjakan secara maksimal. Sehingga insfratruktur jalan dapat di manfaatkan lebih lama oleh pengguna jalan, mengingat besaran anggaran yang di gelontorkan cukup lumayan besar, jum,at ( 10/5/2024 )

Anggaran senilai Rp, 14.466.602.000-‘ ( Empatbelas miliar enampuluh enam juta enamratus dua ribu rupiah ) bersumber Anggaran yang di kucurkan dari APBD provinsi Banten TA 2024, di alokasikan untuk pembangunan sepanjang ruas jalan Cibadak – Padasuka, yang di kerjakan oleh Cv. Suci Pratama.

Namun besaran anggaran proyek tersebut, di duga tidak di kerjakan secara maksimal diduga asal-asalan.

Dari hasil pantauan awak media yang turun ke lokasi dimana proyek tersebut laksanakan, untuk pasangan batu kali sebagai penahan badan jalan di duga tidak di gali terlebih dulu, sehingga patut di duga pasangan pondasi penahan badan jalan tidak akan bertahan lama, Pondasi tentu berfungsi sebagai penahan jalan atau penguat, jika di kerjakan sesuai spek.

Namun fakta pantau di lokasi, kegiatan untuk pasangan batu tersebut, sebelumnya tidak di lakukan penggalian terlebih dulu.

Menurut Salah satu pekerja yang enggan di sebutkan namanya yang kami temui di lokasi kegiatan, adalah pekerja borong tenaga, dengan harga borong Rp.100.000,- per meter kubik kasi bahkan pihaknya mengeluh jika harus melakukan penggalian terlebih dulu dengan alat menual.

“Dirinya juga pernah menyampaikan sudah pernah meminta alat berat untuk menggali, tapi apa yang di pinta tukang tersebut, tidak di tanggapi,

Jalan alternatif dari Kabupaten Lebak menuju provinsi Banten ini menjadi akses terdekat, bagi masyarakat yang akan menuju Ibu kota Provinsi Banten, sehingga lalu lalang kendaraan lumayan padat.

Penyebab dari pasangan batu kali yang tidak di gali semestinya, jelas tidak akan bertahan lama karna tidak ada penguat sehingga patut di duga minimnya kepengawasan dari pihak dinas PUPR provinsi banten, pelaksana Pekerja’an proyek maupun pengawas dari intansi terkait. Terbukti pada Saat awak media ekposlensa.com turun kelapangan, tak satupun pihaknya yang dapat kami temui

Pada Saat jam istirahat, awak media menghampiri para pekerja, dan mengkonfirmasi para pekerja yang mengaku tenaga borong tenaga, Jum’at 25/04/2024.

Sebut saja (Gundul) nama di samarkan, ketika ditanya terkait upah harian, Gundul menjawab kami borongan pak.

“Kami bukan harian pak, tapi kami kerja borongan,”ungkap Gundul.

Ditanya borongan bagaimana,”Borongan pasang permeter kubikasi, seratus ribu rupiah,”jelasnya.
Lanjut, kenapa tidak di gali sebelum di pasang batu,”Keras pak, karena kami menggali manual, saya juga sudah minta di gali pakai beko, namun kata pemborong bilangnya, itu borongan termasuk menggali.”kata gundul.

Ditanya siapa pemborongnya,”Pemborongnya pak Haji orang Pandeglang, kalau pengawas ada di sana pak, di warung biasanya pada kumpul di sana,”pungkas Gundul.

Di hari yang sama, lanjut awak media berupaya menemui pelaksana lapangan guna meminta keterangan, namun tak satupun yang bersangkutan kami temui.

Lalu awak media mengirim photo fisik pasangan pondasi hasil pantauan kami, guna mendapat tanggapan dari pihak PUPR provinsi Banten, (Firman) namun tidak ada tanggapan alias bungkam hingga berita ini di turunkan.

Reporter (Ddn/Apih)