BeritaNewsTNI / POLRI

RATUSAN PAKET SEMBAKO DIBERIKAN PADA ACARA LODAYA SILIWANGI RIDE 2023

192
×

RATUSAN PAKET SEMBAKO DIBERIKAN PADA ACARA LODAYA SILIWANGI RIDE 2023

Sebarkan artikel ini

Eksposelensa.com | Sebanyak 200 Paket Sembako diberikan kepada Kalangan Lansia, Yatim Piatu, dan Penyandang Disabilitas pada acara LODAYA SILIWANGI RIDE 2023

Sekira 550 pesepeda peserta Lodaya Siliwangi Ride 2023 tiba di Alun-alun Paamprokan Pantai Pangandaran, Sabtu, 4 November 2023. Mereka telah menempuh jalan sejauh 174 kilometer dari Tasikmalaya.

Lodaya Siliwangi Ride 2023 digelar oleh Polda Jabar dan Kodam III Siliwangi dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda. Kedatangan Kapolda Jabar Irjen Pol. Akhmad Wiyagus disambut mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Wakil Bupati Ujang Endin Indrawan, Sekda Kusdiana, Danlanal Bandung Kolonel Laut (KH/W) Dr. Renny Setiowati, Kapolres Pangandaran AKBP Imara Utama serta Dandim 0625 Pangandaran Letkol Inf Indra Mardianto Subroto.

Tidak hanya balap sepeda, Lodaya Siliwangi Ride 2023, Polda Jabar juga menggelar bakti sosial dengan menyerahkan bantuan kepada ratusan penerima dari kalangan lansia, yatim piatu, dan penyandang disabilitas. Bantuan diserahkan secara simbolis dengan berjumlah 200 paket sembako disalurkan kepada yang membutuhkan.

Kapolda Jabar berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan sebagai ajang silaturahmi antar-atlet dan pehobi sepeda serta meningkatkan perekonomian, khususnya di Kabupaten Pangandaran. (Red)

“Perampokan Sumber Alam oleh Oknum Pejabat: Rakyat Terpuruk, Negara Diam” Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya alam kembali menyeruak di tengah krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah. Di berbagai daerah, tambang ilegal, kebocoran hasil bumi, serta penguasaan lahan hutan oleh korporasi terus meningkat—dan di balik semuanya, bayangan oknum pejabat negara kerap terlihat. Investigasi sejumlah aktivis lingkungan dan jurnalis independen mengungkap pola sistematis: pemberian izin tambang yang penuh kejanggalan, proyek infrastruktur yang mengorbankan warga, serta kebijakan daerah yang disetir oleh kepentingan investor. Di balik meja rapat dan tanda tangan pejabat, miliaran rupiah kekayaan alam berpindah tangan—sementara rakyat di wilayah terdampak hanya mewarisi lumpur, polusi, dan kemiskinan. “Ini bukan lagi sekadar pelanggaran etika, tapi pengkhianatan terhadap amanat konstitusi. Negara wajib mengelola bumi, air, dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan segelintir pejabat atau korporasi rakus,” tegas [Nama Narasumber], aktivis lingkungan dari [Nama Lembaga]. Di Kalimantan, Papua, hingga Sulawesi, jejak perampasan sumber daya alam meninggalkan luka sosial dan ekologis yang dalam. Warga kehilangan lahan, air bersih, serta akses terhadap hutan adat yang selama ratusan tahun menjadi sumber kehidupan. Ironisnya, sebagian proyek yang diklaim “pembangunan” justru melanggengkan penderitaan. Pengawasan lemah, penegakan hukum tumpul ke atas, dan kedekatan antara pejabat dengan pemodal membuat praktik ini seolah mendapat restu. Di banyak kasus, aparat justru melindungi kepentingan perusahaan ketimbang rakyat. Laporan terbaru beberapa lembaga independen menunjukkan, nilai kerugian negara akibat kebocoran hasil sumber daya alam mencapai triliunan rupiah per tahun. Namun yang lebih tragis, adalah kerugian sosial dan moral: hilangnya kepercayaan rakyat kepada negara yang seharusnya melindungi mereka. Rakyat menunggu langkah nyata: audit menyeluruh atas izin tambang, penuntasan kasus korupsi sumber daya alam, dan kebijakan yang benar-benar berpihak pada kepentingan publik. Bila tidak, maka sejarah akan mencatat — bahwa negeri yang kaya ini dirampok dari dalam oleh mereka yang seharusnya menjaganya.
Berita

Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya…