BeritaLintas DaerahNewsTNI / POLRI

Menjelang Bulan Suci Ramadhan Polsek Pasirwangi Gelar Kerja Bakti dan Kantor di Masjid Besar dan MUI Kecamatan Pasirwangi

124
×

Menjelang Bulan Suci Ramadhan Polsek Pasirwangi Gelar Kerja Bakti dan Kantor di Masjid Besar dan MUI Kecamatan Pasirwangi

Sebarkan artikel ini

Eksposelensa.com – Garut – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Kapolsek Pasirwangi, IPTU Wahyono Aji, bersama anggota Polsek Pasirwangi melaksanakan kegiatan kerja bakti di Masjid Besar dan Kantor MUI Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut. Senin (24/02/2025).

Kapolsek Pasirwangi mengatakan kegiatan kerja bakti ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Ketua DKM Masjid Besar, Ketua MUI Kecamatan Pasirwangi, serta anggota Banser setempat.

Selain itu, DKM Masjid Besar dan Ketua MUI juga mengajak masyarakat untuk berperan serta menjaga kebersihan di sekitar masjid dan kantor MUI.

“Kami bersama-sama membersihkan lingkungan sekitar Masjid Besar dan Kantor MUI, dengan fokus pada pembersihan puing-puing material dan saluran air yang berada di sekitar area tersebut.” Tambah Kapolsek.

Hasil dari kegiatan ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman untuk jamaah, tetapi juga mempererat hubungan antara tokoh agama, tokoh masyarakat, serta masyarakat setempat.

Kerja sama yang terjalin diharapkan dapat terus berlanjut, sehingga persiapan menyambut bulan suci Ramadhan di Kecamatan Pasirwangi berjalan dengan lancar dan penuh kebersamaan.

Kegiatan kerja bakti ini menjadi salah satu upaya untuk menjadikan lingkungan masjid yang bersih, nyaman, dan menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh berkah.

Semoga kegiatan ini dapat menjadi contoh baik bagi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan meningkatkan gotong-royong di lingkungan masing-masing.

( Adji Saka )

“Perampokan Sumber Alam oleh Oknum Pejabat: Rakyat Terpuruk, Negara Diam” Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya alam kembali menyeruak di tengah krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah. Di berbagai daerah, tambang ilegal, kebocoran hasil bumi, serta penguasaan lahan hutan oleh korporasi terus meningkat—dan di balik semuanya, bayangan oknum pejabat negara kerap terlihat. Investigasi sejumlah aktivis lingkungan dan jurnalis independen mengungkap pola sistematis: pemberian izin tambang yang penuh kejanggalan, proyek infrastruktur yang mengorbankan warga, serta kebijakan daerah yang disetir oleh kepentingan investor. Di balik meja rapat dan tanda tangan pejabat, miliaran rupiah kekayaan alam berpindah tangan—sementara rakyat di wilayah terdampak hanya mewarisi lumpur, polusi, dan kemiskinan. “Ini bukan lagi sekadar pelanggaran etika, tapi pengkhianatan terhadap amanat konstitusi. Negara wajib mengelola bumi, air, dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan segelintir pejabat atau korporasi rakus,” tegas [Nama Narasumber], aktivis lingkungan dari [Nama Lembaga]. Di Kalimantan, Papua, hingga Sulawesi, jejak perampasan sumber daya alam meninggalkan luka sosial dan ekologis yang dalam. Warga kehilangan lahan, air bersih, serta akses terhadap hutan adat yang selama ratusan tahun menjadi sumber kehidupan. Ironisnya, sebagian proyek yang diklaim “pembangunan” justru melanggengkan penderitaan. Pengawasan lemah, penegakan hukum tumpul ke atas, dan kedekatan antara pejabat dengan pemodal membuat praktik ini seolah mendapat restu. Di banyak kasus, aparat justru melindungi kepentingan perusahaan ketimbang rakyat. Laporan terbaru beberapa lembaga independen menunjukkan, nilai kerugian negara akibat kebocoran hasil sumber daya alam mencapai triliunan rupiah per tahun. Namun yang lebih tragis, adalah kerugian sosial dan moral: hilangnya kepercayaan rakyat kepada negara yang seharusnya melindungi mereka. Rakyat menunggu langkah nyata: audit menyeluruh atas izin tambang, penuntasan kasus korupsi sumber daya alam, dan kebijakan yang benar-benar berpihak pada kepentingan publik. Bila tidak, maka sejarah akan mencatat — bahwa negeri yang kaya ini dirampok dari dalam oleh mereka yang seharusnya menjaganya.
Berita

Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya…