BeritaLintas DaerahNewsTNI / POLRI

Diklaim Sulit Mendapat Rujukan, Korban Gigitan Ular Meninggal Dunia, Keluarga Korban : Padahal Obatnya ada Kenapa Tidak Disuntik

26
×

Diklaim Sulit Mendapat Rujukan, Korban Gigitan Ular Meninggal Dunia, Keluarga Korban : Padahal Obatnya ada Kenapa Tidak Disuntik

Sebarkan artikel ini

Eksposelensa.com – Lebak – Keluarga Korban gigitan ular yang dibawa ke Puskesmas Leuwidamar Kabupaten Lebak, Banten mengaku kesal dengan Pelayanan Puskesmas Leuwidamar yang dinilai tidak melakukan langkah cepat untuk melakukan pertolongan kepada Omih (korban gigitan ular/kakak perempuannya-red) sehingga meninggal dunia.

Dijelaskan AN adik korban menurutnya, jika korban tersebut dilayani dengan cepat oleh pihak Puskesmas mungkin tidak akan terjadi seperti ini.

Ia mengaku heran kenapa korban gigitan ular tersebut tidak di beri suntikan anti bisa ular namun hanya diberikan obat anti biotik parasetamol. Padahal, petugas dan Dokter juga mengatakan obat bisa ular itu ada, tapi kenapa tidak disuntikan kepada korban yang kondisinya memang benar-benar butuh pengobantan.

“Padahal kalau petugas bilang tidak ada stok obat anti bisa ular, kami pihak keluarga akan membawa korban Ke RSUD dan padahal kami sudah mengatakan beberapa kali kalau memang tidak ada obat anti bisa ular itu, kami keluarga akan membawa korban ke RSUD Saja. Tapi, kenapa kata petugasnya lalau ibu maksa harus di copot dulu infusannya sedangkan korban sudah dalam keadaan kritis dan bahkan sudah dua kali muntah Darah,”kata Adik Korban menceritakan kepada awak media, Senin (3/2/2025).

Lanjut Adik korban, dirinya juga mengaku sudah berupaya mencari obat ke Puskesmas Bojong Manik sebagai upaya agar korban segera diberikan obat, namun menurut pihak Puskesmas Bojong Manik, jika korban sudah muntah darah seperti itu, pihak Puskesmas menyarankan lebih baik pihak kelaurga segera meminta rujukan untuk membawa korban ke RSUD Adjidarmo.

“Saya sudah berusaha mencari Obat ke Puskesmas Bojong Manik, dan petugas Bojong Manik menyarankan jika korban sudah muntah darah begitu lebih baik korban segera di Bawa ke RSUD. Dan setelah sampai kembali ke Puskesmas Leuwidamar, kami melihat tubuh korban sudah basah kuyup dan penuh dengan BAB, bahkan infusan pun tidak jalan. Akhirnya, sekitar Pukul 15.00 Wib Korban meninggal dunia. Kami sebagai pihak keluarga tentu sangat menyayangkan dengan pelayanan Puskesmas Leuwidamar yang tidak gerak cepat memberikan Rujukan untuk di bawa ke Rumah Sakit untuk segera mendapat pertolongan, mengingat kondisinya sudah kritis,”ujarnya.

Sementara itu, pihak Puskesmas Leuwidamar saat di konfirmasi awak media yang diwakili oleh Eha selaku Bidan, ia mengaku bahwa pihak Puskesmas sudah menjalankan sesuai dengan Prosedur.

“Kami sudah menjalankan sesuai prosedur, karena kami tidak bisa memberikan rujukan tanpa ada persetujuan dari Dokter Tri maharani,” katanya.

Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih berupaya untuk menghubungi Kepala Puskesmas Leuwidamar.

(Cecep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *