BeritaLintas DaerahNewsTNI / POLRI

Penemuan Fenomenal! Bupati Bandung Persembahkan Teknologi Pengolahan Sampah Hasilkan Oksigen

14
×

Penemuan Fenomenal! Bupati Bandung Persembahkan Teknologi Pengolahan Sampah Hasilkan Oksigen

Sebarkan artikel ini

Eksposelensa.com – KAB BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna mempersembahkan sebuah teknologi revolusioner dalam pengolahan sampah dan pengurangan emisi karbon  yakni Bandung Bedas Green Techno atau mesin “Jaleuleu” Bedas.

Bandung Bedas Green Techno ini merupakan sebuah inovasi teknologi terbaru dalam pengolahan sampah, hasil karya pemuda Kabupaten Bandung yang disupport penuh dan dibiayai langsung oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna.

Bila umumnya proses pembakaran sampah akan menghasilkan karbon yang malah berkontribusi terhadap efek rumah kaca, penemuan teknologi Bandung Bedas Green Techno ini justru mampu menghasilkan udara segar atau oksigen hampir 20,9 persen atau setara dengan oksigen di kawasan pegunungan.

“Pada hari ini kami persembahkan sebuah penemuan luar biasa yakni Bandung Bedas Green Teknologi, yakni sebuah mesin pembakaran sampah yang menghasilkan oksigen. Sampahnya habis dan tidak ada residu, namun hasil pembakarannya malah menghasilkan oksigen,” ujar Bupati Dadang Supriatna saat soft launching Bandung Bedas Green Techno di Gedung BLK Manggahang, Baleendah, Selasa (18/3/2025).

Jaleuleu Bedas bukan sekadar mesin pemusnah

sampah biasa. Teknologi ini membawa terobosan

besar dalam pengelolaan sampah global dengan

tanpa menghasilkan emisi berbahaya dan bahkan

menghasilkan oksigen dalam proses pembakarannya.

Keunggulan ini menjadikannya sebagai solusi visioner

yang ditawarkan Bupati Bandung Dadang Supriatna untuk dapat mengubah paradigma dunia dalam

mengatasi krisis sampah dan emisi karbon.

Inovasi terbesar dari Jaleuleu Bedas

adalah kemampuannya menghasilkan

oksigen murni 20,8% dalam proses

pembakarannya. Sesuatu yang belum

pernah ada dalam teknologi

pengelolaan sampah lainnya.

“Ini bukan hanya netral karbon, tetapi

berkontribusi pada keseimbangan

atmosfer dan meningkatkan kualitas

udara global,” jelas Bupati Bedas.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu menjelaskan diperlukan waktu selama tiga tahun untuk menyempurnakan teknologi Bandung Bedas Green Techno ini sampai akhirnya mesin Jaleuleu Bedas ini mampu mengolah sampah menjadi oksigen.

“Teknologi Bandung Bedas Green Techno ini akan menjadi penemuan besar yang dapat berkontribusi dan menjadi solusi perubahan iklim. Tidak ada asap, tidak ada karbon,” tutur Dadang Supriatna.

Setelah soft launching ini, Bupati yang akrab disapa Kang DS itu mengatakan pihaknya saat ini tengah memproses pengusulan hak cipta atau hak paten mesin yang menggunakan teknologi revolusioner yakni graphene tersebut.

“Setelah hak paten keluar, kami akan persembahkan penemuan teknologi ini kepada Pak Presiden. Saya optimistis teknologi ini akan menjadi solusi masalah sampah, bukan hanya di Kabupaten Bandung tapi juga di Indonesia,” ungkap Kang DS.

Selain mampu menghasilkan oksigen dari proses pembakaran, Bandung Bedas Green Techno atau Jaleuleu Bedas ini juga memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki teknologi lainnya.

Pertama, dibandingkan metode lain seperti incinerator dan pirolisis yang masih

berpotensi menghasilkan dioksin, furan,

dan polutan lainnya, Jaleuleu Bedas

tidak menghasilkan emisi berbahaya

berkat suhu pembakaran ultra-tinggi

(1.200-1.500°C).

“Hasil pembakaran ini tidak menghasilkan emisi berbahaya. Tidak ada sisa gas beracun atau

partikulat mikro yang bisa mencemari

udara dan merusak kesehatan

masyarakat,” ungkap Kang DS.

Keunggulan lain mesin revolusioner berteknologi graphene ini adalah memiliki efisiensi hampir sempurna. 99 persen sampah hilang dan terurai menjadi energi, dengan residu hanya 0,5-

1% yang bisa dimanfaatkan untuk

berbagai keperluan seperti bahan

konstruksi dan lainnya.

Selain itu, Jaleuleu Bedas ini bisa mengolah semua jenis

sampah, termasuk organik,

anorganik, plastik, bahkan limbah

medis tanpa perlu pemilahan rumit.

“Insya Allah ini akan sangat bermanfaat untuk bangsa dan negara kita. (TPA) Bantargebang akan selesai. Sarimukti akan selesai. Sampah di Indonesia akan selesai dengan teknologi ini,” tandas Kang DS sambil tersenyum lebar.

Sumber : Diskominfo Kab. Bandung/FNC

Editor : Adji Saka.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *