BeritaLintas DaerahNewsTNI / POLRI

SPI Jawa Barat Gelar FGD Bahas Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani

13
×

SPI Jawa Barat Gelar FGD Bahas Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Sebarkan artikel ini

Eksposelensa.com – Bandung, 27 November 2025 — Serikat Petani Indonesia (SPI) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Barat menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Membangun Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani Jawa Barat melalui Inovasi, Peningkatan Produksi, dan Solusi Infrastruktur”. Acara berlangsung di Hotel Luminor Metro Indah Mall, Jalan Soekarno Hatta No. 590, Kota Bandung.

Diskusi ini menghadirkan narasumber dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Provinsi Jawa Barat serta Bulog Kantor Wilayah Jawa Barat. Pembahasan difokuskan pada strategi peningkatan produksi pangan, stabilisasi harga, dan penguatan cadangan pangan daerah sebagai langkah menghadapi dinamika kebutuhan pangan nasional.

Ketua SPI Jawa Barat, Irpan, mengatakan FGD ini menjadi ruang strategis untuk merumuskan langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan melalui kolaborasi berbagai pihak.

“Petani harus menjadi aktor utama dalam pembangunan pangan. Inovasi, peningkatan produksi, dan infrastruktur yang memadai adalah kunci kesejahteraan petani Jawa Barat,” ujarnya.

Beberapa isu utama yang mengemuka dalam forum tersebut meliputi:

Penerapan teknologi dan inovasi pertanian, termasuk mekanisasi, digital farming, dan pengembangan benih unggul.

Perbaikan infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi, jalan usaha tani, sistem logistik, serta fasilitas pascapanen.

Strategi stabilisasi harga dan penguatan stok pangan daerah yang dikelola Bulog Jawa Barat.

Peran pemerintah daerah dalam menghadapi dampak perubahan iklim dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Penguatan akses pembiayaan serta kelembagaan ekonomi petani untuk memperluas kapasitas produksi.

Irpan menegaskan bahwa hasil FGD tersebut akan dirumuskan menjadi rekomendasi strategis bagi pemerintah daerah. Dokumen rekomendasi ini diharapkan dapat mendorong lahirnya kebijakan pangan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berpihak kepada petani.

( Adji Saka )