TNI / POLRI

PATROLI BRIMOB JABAR SAMBANGI WARGA YANG SEDANG BERKUMPUL BERIKAN PESAN KAMTIBMAS

132
×

PATROLI BRIMOB JABAR SAMBANGI WARGA YANG SEDANG BERKUMPUL BERIKAN PESAN KAMTIBMAS

Sebarkan artikel ini

Eksposelensa.com | Antisipasi tindak Kejahatan, tim patroli Kompi 2 Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Jabar yang dipimpin oleh Bripka Ujang bersama anggota lainnya melaksanakan patroli dialogis dan sambang kepada warga yang berada di Desa Wanasaba Kidul Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon. Kegiatan Patroli kali ini yang di lakukan oleh anggota untuk memberikan penyuluhan kepada para warga agar lebih waspada terhadap tindak kejahatan di sekitar dan megajak untuk ikut menjaga kondusifitas keamanan di wilayah Kota Cirebon.

Saat di konfirmasi Bripka Ujang mengatakan “Kami sampaikan agar warga masyarakat agar selalu bekerja sama, saling mengingatkan sesama teman saling bantu membantu ,tujuannya sama sama untuk menjaga keamanan dan ketertiban”

Di kesempat terpisah Komandan Satuan Brimob Polda Jabar Kombes Pol Yuri Karsono, S.I.K., mengatakan bahwa “Pelaksanaan patroli yang dilakukan oleh anggota Kompi 2 Batalyon C Pelopor ini bertujuan untuk mengali informasi dari masyarakat dalam hal menjaga keamanan situasi Kamtibmas dan patroli ini juga dilakukan oleh seluruh anggota Brimob Jabar yang berada di beberapa daerah agar terjalinnya kedekatan masyarakat dengan Brimob dalam menjaga keamanan Kamtibmas”, ucapnya.

Dansat Brimob juga menambahkan bahwa masyarakat juga bisa ikut serta dalam menjaga situasi dilingkungannya dengan memberikan informasi maupun melaporkan segala kejadian aksi kriminalitas yang terjadi di lingkungnya kepada pihak Kepolisian terdekat agar dapat ditangani oleh pihak berwajib. Jelasnya.

“Perampokan Sumber Alam oleh Oknum Pejabat: Rakyat Terpuruk, Negara Diam” Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya alam kembali menyeruak di tengah krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah. Di berbagai daerah, tambang ilegal, kebocoran hasil bumi, serta penguasaan lahan hutan oleh korporasi terus meningkat—dan di balik semuanya, bayangan oknum pejabat negara kerap terlihat. Investigasi sejumlah aktivis lingkungan dan jurnalis independen mengungkap pola sistematis: pemberian izin tambang yang penuh kejanggalan, proyek infrastruktur yang mengorbankan warga, serta kebijakan daerah yang disetir oleh kepentingan investor. Di balik meja rapat dan tanda tangan pejabat, miliaran rupiah kekayaan alam berpindah tangan—sementara rakyat di wilayah terdampak hanya mewarisi lumpur, polusi, dan kemiskinan. “Ini bukan lagi sekadar pelanggaran etika, tapi pengkhianatan terhadap amanat konstitusi. Negara wajib mengelola bumi, air, dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan segelintir pejabat atau korporasi rakus,” tegas [Nama Narasumber], aktivis lingkungan dari [Nama Lembaga]. Di Kalimantan, Papua, hingga Sulawesi, jejak perampasan sumber daya alam meninggalkan luka sosial dan ekologis yang dalam. Warga kehilangan lahan, air bersih, serta akses terhadap hutan adat yang selama ratusan tahun menjadi sumber kehidupan. Ironisnya, sebagian proyek yang diklaim “pembangunan” justru melanggengkan penderitaan. Pengawasan lemah, penegakan hukum tumpul ke atas, dan kedekatan antara pejabat dengan pemodal membuat praktik ini seolah mendapat restu. Di banyak kasus, aparat justru melindungi kepentingan perusahaan ketimbang rakyat. Laporan terbaru beberapa lembaga independen menunjukkan, nilai kerugian negara akibat kebocoran hasil sumber daya alam mencapai triliunan rupiah per tahun. Namun yang lebih tragis, adalah kerugian sosial dan moral: hilangnya kepercayaan rakyat kepada negara yang seharusnya melindungi mereka. Rakyat menunggu langkah nyata: audit menyeluruh atas izin tambang, penuntasan kasus korupsi sumber daya alam, dan kebijakan yang benar-benar berpihak pada kepentingan publik. Bila tidak, maka sejarah akan mencatat — bahwa negeri yang kaya ini dirampok dari dalam oleh mereka yang seharusnya menjaganya.
Berita

Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya…