TNI / POLRI

Kabid Humas Polda Jabar : Polisi Bantu Bagikan Air Bersih di Wilayah Cangkuang, Kabupaten Bandung

146
×

Kabid Humas Polda Jabar : Polisi Bantu Bagikan Air Bersih di Wilayah Cangkuang, Kabupaten Bandung

Sebarkan artikel ini

Eksposelensa.com- Setelah dua minggu membuat sumur bor, warga di Kampung Lembur Suuk, Desa Cangkuang akhirnya bisa mendapatkan air bersih. Dimana, sumur bor tersebut dibuat langsung oleh Polresta Bandung Polda Jabar.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo S.I.K., M.Si mengatakan kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Polri kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Alhamdulilah hari ini kami melaksanakan kegiatan peresmian pemakaian air bersih dengan bantuan sumur bor dari Polresta Bandung Polda Jabar,” kata Kapolresta Bandung, Polda Jabar Kombes Pol Kusworo Wibowo. Jumat, 6 Oktober 2023.

“Sebelumnya, masyarakat di Desa Cangkuang ini sudah tiga bulan kekeringan, jadi memang sebagian masyarakatnya tidak menggunakan PDAM, masih menggunakan sumur, dimana sudah tiga bulan ini sumurnya kering,” ujarnya.

Ia menjelaskan informasi kesulitan air bersih ini diakibatkan berkepanjangnya musim kemarau di Indonesia.

“Informasi ini didapat oleh kapolsek, kemudian selama kurang lebih dua minggu kami membangun sumur bor ini,” tuturnya.

“Alhamdulilah 280 kepala keluarga yang kekurangan air bisa terpenuhi air bersihnya,” sambungnya.

Kusworo menambahkan pembuatan sumur bor ini adalah hasil patungan dari kapolsek, tokoh masyarakat hingga para donatur yang berada di wilayah Desa Cangkuang.

“Tadi kita lihat bersama, masyarakat antusias sekali mengantri untuk mengambil air bersih,” jelasnya.

“Dengan adanya air bersih ini, sehingga kehidupannya semakin bersih, semakin sehat dan semakin bisa termanfaatkan lebih baik,” pungkasnya.

 

Red

“Perampokan Sumber Alam oleh Oknum Pejabat: Rakyat Terpuruk, Negara Diam” Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya alam kembali menyeruak di tengah krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah. Di berbagai daerah, tambang ilegal, kebocoran hasil bumi, serta penguasaan lahan hutan oleh korporasi terus meningkat—dan di balik semuanya, bayangan oknum pejabat negara kerap terlihat. Investigasi sejumlah aktivis lingkungan dan jurnalis independen mengungkap pola sistematis: pemberian izin tambang yang penuh kejanggalan, proyek infrastruktur yang mengorbankan warga, serta kebijakan daerah yang disetir oleh kepentingan investor. Di balik meja rapat dan tanda tangan pejabat, miliaran rupiah kekayaan alam berpindah tangan—sementara rakyat di wilayah terdampak hanya mewarisi lumpur, polusi, dan kemiskinan. “Ini bukan lagi sekadar pelanggaran etika, tapi pengkhianatan terhadap amanat konstitusi. Negara wajib mengelola bumi, air, dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan segelintir pejabat atau korporasi rakus,” tegas [Nama Narasumber], aktivis lingkungan dari [Nama Lembaga]. Di Kalimantan, Papua, hingga Sulawesi, jejak perampasan sumber daya alam meninggalkan luka sosial dan ekologis yang dalam. Warga kehilangan lahan, air bersih, serta akses terhadap hutan adat yang selama ratusan tahun menjadi sumber kehidupan. Ironisnya, sebagian proyek yang diklaim “pembangunan” justru melanggengkan penderitaan. Pengawasan lemah, penegakan hukum tumpul ke atas, dan kedekatan antara pejabat dengan pemodal membuat praktik ini seolah mendapat restu. Di banyak kasus, aparat justru melindungi kepentingan perusahaan ketimbang rakyat. Laporan terbaru beberapa lembaga independen menunjukkan, nilai kerugian negara akibat kebocoran hasil sumber daya alam mencapai triliunan rupiah per tahun. Namun yang lebih tragis, adalah kerugian sosial dan moral: hilangnya kepercayaan rakyat kepada negara yang seharusnya melindungi mereka. Rakyat menunggu langkah nyata: audit menyeluruh atas izin tambang, penuntasan kasus korupsi sumber daya alam, dan kebijakan yang benar-benar berpihak pada kepentingan publik. Bila tidak, maka sejarah akan mencatat — bahwa negeri yang kaya ini dirampok dari dalam oleh mereka yang seharusnya menjaganya.
Berita

Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya…