BeritaLintas DaerahNewsTNI / POLRI

Kabid Humas Polda Jabar : Jelang Imlek, Polisi Sterilisasi Vihara Dharmaramsi, Kota Bandung

166
×

Kabid Humas Polda Jabar : Jelang Imlek, Polisi Sterilisasi Vihara Dharmaramsi, Kota Bandung

Sebarkan artikel ini

 

 

Eksposelensa.com – Polrestabes Bandung Polda Jabar bersama unit Jibom Sat Brimob Polda Jabar sterilisasi vihara Dharmaramsi Kota Bandung, hal ini dilakukan terkait pengamanan sebelum perayaan tahun baru Imlek besok, Sabtu 10 Februari 2024.

Pengecekan yang dilakukan unit Jibom Sat Brimob Polda Jabar menggunakan alat seperti Kerber T atau pendeteksi bahan peledak, mirror, metal detektor, red eye, dan Personal Radiation Detektor (PRD).

Sterilisasi dilakukan secara menyeluruh, mulai dari halaman, pintu masuk, hingga ke gudang belakang Vihara.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo S.I.K., M.Si mengatakan, sterilisasi digelar untuk memastikan proses perayaan tahun baru Imlek 2575 berjalan aman dan lancar. Penyisiran dilakukan di sejumlah Vihara di Kota Bandung yang merayakan Imlek.

Satu hari menjelang imlek, Polrestabes Bandung Polda Jabar melakukan pengecekan ke sejumlah vihara yang melaksanakan kegiatan ibadah imlek.

Di Kota Bandung terdapat 34 Vihara. Dari jumlah tersebut, hanya 19 Vihara yang digunakan untuk perayaan Imlek.

“Ada 19 (Vihara yang menggelar Imlek) yang besar-besar ada 12 Vihara, kita laksanakan pengecekan melalui jibom sementara sisanya nanti jajaran Polsek yang akan melakukan,” kata Kapolrestabes Bandung Polda Jabar Kombes Pol. Dr. Budi Sartono S.I.K., M.Si., M.Han

Selain sterilisasi, kata Kapolrestabes Bandung Polda Jabar pihaknya juga menyiapkan sejumlah personel untuk mengamankan perayaan Imlek besok.

“Saat hari H besok, seluruh anggota di tempat-tempat Vihara akan ploting untuk melaksanakan pengamanan tersebut. Anggota yang besar-besar (Vihara) ada 10 orang, yang kecil ada 5 orang,” tuturnya.

(Red)

“Perampokan Sumber Alam oleh Oknum Pejabat: Rakyat Terpuruk, Negara Diam” Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya alam kembali menyeruak di tengah krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah. Di berbagai daerah, tambang ilegal, kebocoran hasil bumi, serta penguasaan lahan hutan oleh korporasi terus meningkat—dan di balik semuanya, bayangan oknum pejabat negara kerap terlihat. Investigasi sejumlah aktivis lingkungan dan jurnalis independen mengungkap pola sistematis: pemberian izin tambang yang penuh kejanggalan, proyek infrastruktur yang mengorbankan warga, serta kebijakan daerah yang disetir oleh kepentingan investor. Di balik meja rapat dan tanda tangan pejabat, miliaran rupiah kekayaan alam berpindah tangan—sementara rakyat di wilayah terdampak hanya mewarisi lumpur, polusi, dan kemiskinan. “Ini bukan lagi sekadar pelanggaran etika, tapi pengkhianatan terhadap amanat konstitusi. Negara wajib mengelola bumi, air, dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan segelintir pejabat atau korporasi rakus,” tegas [Nama Narasumber], aktivis lingkungan dari [Nama Lembaga]. Di Kalimantan, Papua, hingga Sulawesi, jejak perampasan sumber daya alam meninggalkan luka sosial dan ekologis yang dalam. Warga kehilangan lahan, air bersih, serta akses terhadap hutan adat yang selama ratusan tahun menjadi sumber kehidupan. Ironisnya, sebagian proyek yang diklaim “pembangunan” justru melanggengkan penderitaan. Pengawasan lemah, penegakan hukum tumpul ke atas, dan kedekatan antara pejabat dengan pemodal membuat praktik ini seolah mendapat restu. Di banyak kasus, aparat justru melindungi kepentingan perusahaan ketimbang rakyat. Laporan terbaru beberapa lembaga independen menunjukkan, nilai kerugian negara akibat kebocoran hasil sumber daya alam mencapai triliunan rupiah per tahun. Namun yang lebih tragis, adalah kerugian sosial dan moral: hilangnya kepercayaan rakyat kepada negara yang seharusnya melindungi mereka. Rakyat menunggu langkah nyata: audit menyeluruh atas izin tambang, penuntasan kasus korupsi sumber daya alam, dan kebijakan yang benar-benar berpihak pada kepentingan publik. Bila tidak, maka sejarah akan mencatat — bahwa negeri yang kaya ini dirampok dari dalam oleh mereka yang seharusnya menjaganya.
Berita

Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya…