BeritaInternasionalLintas DaerahLintas ProvinsiNewsTNI / POLRI

Brimob Gencarkan Patroli di Perumahan Permata Gadog Untuk Menjaga Kamtibmas 

108
×

Brimob Gencarkan Patroli di Perumahan Permata Gadog Untuk Menjaga Kamtibmas 

Sebarkan artikel ini

Cipanas, 17 April 2025, Eksposelensa .com — Guna memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap terjaga, sejumlah personel Brigade Mobil (Brimob) dari Kepolisian Daerah Jawa Barat melakukan patroli rutin ke Perumahan Permata Gadog yang terletak di wilayah Cipanas, Kabupaten Cianjur.

Kegiatan patroli ini merupakan bagian dari upaya preventif jajaran satuan Brimob untuk mencegah gangguan keamanan, Serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, khususnya di lingkungan perumahan yang menjadi salah satu titik vital di kawasan Cipanas.

Dalam pelaksanaannya, anggota Brimob menyusuri beberapa titik strategis di sekitar Perumahan Permata Gadog, berdialog dengan warga, serta menyampaikan imbauan terkait pentingnya menjaga keamanan lingkungan secara bersama-sama.

Mereka juga melakukan pengecekan situasi dan kondisi sekitar untuk mengantisipasi potensi tindakan kriminal maupun gangguan ketertiban lainnya.

Danyon B pelopor Kompol Maman Ismail A,Md., menyampaikan bahwa patroli ini akan terus dilakukan secara rutin dan berkelanjutan di berbagai wilayah dalam yurisdiksi hukum Polres Cianjur, termasuk daerah wisata dan perumahan padat penduduk seperti Cipanas.

“Patroli ini sebagai bentuk hadirnya Polri di tengah masyarakat. Kami ingin masyarakat merasa aman dan terlindungi dengan kehadiran Brimob yang senantiasa siap menjaga ketertiban,” ujarnya.

Warga Perumahan Permata Gadog pun menyambut baik kehadiran Brimob. Salah satu warga, Bapak Hendra (45), mengatakan bahwa patroli ini sangat membantu menciptakan rasa aman, terutama di malam hari.

Dengan adanya patroli rutin ini, diharapkan sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat dalam menjaga Kamtibmas dapat terus terjalin dengan baik.

(Supardi/Bid Humas Brimob)

“Perampokan Sumber Alam oleh Oknum Pejabat: Rakyat Terpuruk, Negara Diam” Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya alam kembali menyeruak di tengah krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah. Di berbagai daerah, tambang ilegal, kebocoran hasil bumi, serta penguasaan lahan hutan oleh korporasi terus meningkat—dan di balik semuanya, bayangan oknum pejabat negara kerap terlihat. Investigasi sejumlah aktivis lingkungan dan jurnalis independen mengungkap pola sistematis: pemberian izin tambang yang penuh kejanggalan, proyek infrastruktur yang mengorbankan warga, serta kebijakan daerah yang disetir oleh kepentingan investor. Di balik meja rapat dan tanda tangan pejabat, miliaran rupiah kekayaan alam berpindah tangan—sementara rakyat di wilayah terdampak hanya mewarisi lumpur, polusi, dan kemiskinan. “Ini bukan lagi sekadar pelanggaran etika, tapi pengkhianatan terhadap amanat konstitusi. Negara wajib mengelola bumi, air, dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan segelintir pejabat atau korporasi rakus,” tegas [Nama Narasumber], aktivis lingkungan dari [Nama Lembaga]. Di Kalimantan, Papua, hingga Sulawesi, jejak perampasan sumber daya alam meninggalkan luka sosial dan ekologis yang dalam. Warga kehilangan lahan, air bersih, serta akses terhadap hutan adat yang selama ratusan tahun menjadi sumber kehidupan. Ironisnya, sebagian proyek yang diklaim “pembangunan” justru melanggengkan penderitaan. Pengawasan lemah, penegakan hukum tumpul ke atas, dan kedekatan antara pejabat dengan pemodal membuat praktik ini seolah mendapat restu. Di banyak kasus, aparat justru melindungi kepentingan perusahaan ketimbang rakyat. Laporan terbaru beberapa lembaga independen menunjukkan, nilai kerugian negara akibat kebocoran hasil sumber daya alam mencapai triliunan rupiah per tahun. Namun yang lebih tragis, adalah kerugian sosial dan moral: hilangnya kepercayaan rakyat kepada negara yang seharusnya melindungi mereka. Rakyat menunggu langkah nyata: audit menyeluruh atas izin tambang, penuntasan kasus korupsi sumber daya alam, dan kebijakan yang benar-benar berpihak pada kepentingan publik. Bila tidak, maka sejarah akan mencatat — bahwa negeri yang kaya ini dirampok dari dalam oleh mereka yang seharusnya menjaganya.
Berita

Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya…