BeritaInternasionalNewsTNI / POLRI

Kapolda Jabar Hadiri Pembinaan Rohani dalan Rangka Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1445 H/ 2023 M

140
×

Kapolda Jabar Hadiri Pembinaan Rohani dalan Rangka Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1445 H/ 2023 M

Sebarkan artikel ini

Eksposelensa.com |Jabar – Bertempat di Masjid Al Aman Polda Jabar Kapolda Jabar Irjen Pol DR. Akhmad Wiyagus,SIK.,M.SI.,MM didampingi PJU Polda Jabar melaksanakan Pembinaan Rohani dalan Rangka Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1445 H/ 2023 M. Kamis (12/10/2023).

Dengan Penceramah Abuya Prof Dr(HC) Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir Al Manafi. MA ((Pimpinan Pontren Islam Internasional Assyifa wal mahmudiyah sumedang).

Turut hadir pada kesempatan tersebut Kapolda Jabar, Wakapolda Jabar, Pejabat utama Polda Jabar, anggota Polri serta ASN Mapolda Jabar.

Nabi Muhammad SAW diutus Allah SWT untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Rasulullah juga membawa umat manusia agar keluar dari kegelapan menuju terang benderang, sehingga sudah sepatutnya kita mengikuti teladan berakhlak baik, teladan mengembangkan misi Rahmatan Lil Alamin dan teladan dalam menjaga ukhuwah di kalangan warga masyarakat Jawa Barat.

Melalui pemahaman dan keyakinan serta menjiwai setiap aktifitas dan pelaksanaan tugas Kepolisian sesuai peraturan yang berlaku serta diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Dimana hal tersebut sejalan dengan tema peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yaitu ” Dengan aktualisasi keteladanan akhlak dan kepemimpinan Nabi Besar Muhammad SAW kita wujudkan Polri yang Presisi.”

Hal tersebut diharapkan dapat mewujudkan personel Polda Jabar dengan meningkatkan semangat keimaban, ketaqwaan, ketulusan dan keikhlasan kita semua guna melaksanakan tugas selaku pelindung , pengayom dan pelayan masyarakat dalam.memelihara Kamtibmas.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Jabar memberikan pesan dan ceramah singkat kepada seluruh anggota Polda Jabar yang hadir ditempat. Bel mengingatkan bahwa “perjuangan kaum Islam di era modern seperti sekarang ini tidak seberat apa yang telah dilakukan oleh Rasul kita Nabi Muhamad SAW.

Perjuangan bangsa Islam terdahulu pimpinan Rasul kita harus berjuang di medan perang, mandi keringat hingga mandi darah untuk mempertahankan agama Islam.

Untuk itu mari kita semua sama-sama saling menghargai apa yang telah diperjuangkan oleh Umat Islam terdahulu khususnya pimpinan Rasulullah. Semoga kita semua senantiasa diberkahi oleh Allah, diberikan perlindungan disetiap langkah serta selalu diberikan kebaikan lainnya. Amin.

Selesai kegiatan tersebut, Kapolda Jabar Jabar mengucapkan terima kasih atas kelancaran acara yang terselenggara. selama kegiatan berlangsung dengan aman, lancar dan kondusif.

Kapolda Jabar mengatakan bahwa perjuangan kaum Islam di era modern seperti sekarang ini tidak seberat apa yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Perjuangan bangsa Islam terdahulu yang berjuang di medan perang, mandi keringat hingga mandi darah untuk mempertahankan agama Islam.

“Untuk itu mari kita semua sama – sama saling menghargai apa yang telah diperjuangkan oleh umat Islam terdahulu, khususnya pimpinan Rasulullah. Semoga kita semua senantiasa diberkahi oleh Allah, diberikan perlindungan disetiap langkah serta selalu diberikan kebaikan lainnnya.” tutup Kapolda Jabar. (Zaenal)

“Perampokan Sumber Alam oleh Oknum Pejabat: Rakyat Terpuruk, Negara Diam” Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya alam kembali menyeruak di tengah krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah. Di berbagai daerah, tambang ilegal, kebocoran hasil bumi, serta penguasaan lahan hutan oleh korporasi terus meningkat—dan di balik semuanya, bayangan oknum pejabat negara kerap terlihat. Investigasi sejumlah aktivis lingkungan dan jurnalis independen mengungkap pola sistematis: pemberian izin tambang yang penuh kejanggalan, proyek infrastruktur yang mengorbankan warga, serta kebijakan daerah yang disetir oleh kepentingan investor. Di balik meja rapat dan tanda tangan pejabat, miliaran rupiah kekayaan alam berpindah tangan—sementara rakyat di wilayah terdampak hanya mewarisi lumpur, polusi, dan kemiskinan. “Ini bukan lagi sekadar pelanggaran etika, tapi pengkhianatan terhadap amanat konstitusi. Negara wajib mengelola bumi, air, dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan segelintir pejabat atau korporasi rakus,” tegas [Nama Narasumber], aktivis lingkungan dari [Nama Lembaga]. Di Kalimantan, Papua, hingga Sulawesi, jejak perampasan sumber daya alam meninggalkan luka sosial dan ekologis yang dalam. Warga kehilangan lahan, air bersih, serta akses terhadap hutan adat yang selama ratusan tahun menjadi sumber kehidupan. Ironisnya, sebagian proyek yang diklaim “pembangunan” justru melanggengkan penderitaan. Pengawasan lemah, penegakan hukum tumpul ke atas, dan kedekatan antara pejabat dengan pemodal membuat praktik ini seolah mendapat restu. Di banyak kasus, aparat justru melindungi kepentingan perusahaan ketimbang rakyat. Laporan terbaru beberapa lembaga independen menunjukkan, nilai kerugian negara akibat kebocoran hasil sumber daya alam mencapai triliunan rupiah per tahun. Namun yang lebih tragis, adalah kerugian sosial dan moral: hilangnya kepercayaan rakyat kepada negara yang seharusnya melindungi mereka. Rakyat menunggu langkah nyata: audit menyeluruh atas izin tambang, penuntasan kasus korupsi sumber daya alam, dan kebijakan yang benar-benar berpihak pada kepentingan publik. Bila tidak, maka sejarah akan mencatat — bahwa negeri yang kaya ini dirampok dari dalam oleh mereka yang seharusnya menjaganya.
Berita

Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya…