TNI / POLRI

Kapolsek Cimahi Selatan Sambangi Ponpes Daruulssurur 7 Guna Mempererat Silaturahmi

144
×

Kapolsek Cimahi Selatan Sambangi Ponpes Daruulssurur 7 Guna Mempererat Silaturahmi

Sebarkan artikel ini

Eksposelensa.com | Perspolri, Polres Cimahi Polda Jabar Berbagai upaya Kepolisian menjaga Kondusifitas dan stabilitas kamtibmas wilayah menjelang Pemilu, salah satunya dengan mempererat tali silaturahmi dengan tokoh agama.

Sesuai arahan dari Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono S.H., S.I.K., M.H., CPHR. Kapolsek Cimahi Selatan AKP Yudhi Hariyanto yang di dampingi Bhabinkamtibmas Kelurahan Utama Aiptu Kiki Rachmat, silaturahmi ke pondok pesantren Darussurur 7 di Kampung Hujung RT 09 RW 05 Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi, Jum’at (09/02/2024).

Kedatangan Kapolsek Cimahi Selatan kali ini di sambut langsung oleh pimpinan pondok pesantren Daruulssurur KH. Nurhasyim dan para santri.

Kunjungan tersebut dalam rangka menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para pengasuh dan pengurus santri yang ada pondok pesantren.

Kapolsek Cimahi Selatan AKP Yudhi Hariyanto, mengajak para santri untuk menjadi mitra Polri dalam mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif, serta menghindari hal-hal yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa, seperti radikalisme, terorisme, narkoba, dan tawuran, ucapannya.

“Dengan adanya kunjungan ini Yudhi menuturkan, hubungan antara Polri dan pondok pesantren semakin harmonis dan sinergis, serta dapat menciptakan suasana yang aman, damai, dan sejahtera” Tutur Yudhi

Polsek Cimahi Selatan berjanji akan selalu memberikan pelayanan dan perlindungan yang terbaik kepada masyarakat, termasuk para pengasuh, pengurus, dan santri pondok pesantren.” Ujar Yudhi.

“Yudhi apresiasi atas kerjasama dan kontribusi pondok pesantren dalam membina generasi muda yang berakhlak mulia, berilmu, dan cinta tanah air,” Pungkasnya.

(Vey_Hms)

“Perampokan Sumber Alam oleh Oknum Pejabat: Rakyat Terpuruk, Negara Diam” Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya alam kembali menyeruak di tengah krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah. Di berbagai daerah, tambang ilegal, kebocoran hasil bumi, serta penguasaan lahan hutan oleh korporasi terus meningkat—dan di balik semuanya, bayangan oknum pejabat negara kerap terlihat. Investigasi sejumlah aktivis lingkungan dan jurnalis independen mengungkap pola sistematis: pemberian izin tambang yang penuh kejanggalan, proyek infrastruktur yang mengorbankan warga, serta kebijakan daerah yang disetir oleh kepentingan investor. Di balik meja rapat dan tanda tangan pejabat, miliaran rupiah kekayaan alam berpindah tangan—sementara rakyat di wilayah terdampak hanya mewarisi lumpur, polusi, dan kemiskinan. “Ini bukan lagi sekadar pelanggaran etika, tapi pengkhianatan terhadap amanat konstitusi. Negara wajib mengelola bumi, air, dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan segelintir pejabat atau korporasi rakus,” tegas [Nama Narasumber], aktivis lingkungan dari [Nama Lembaga]. Di Kalimantan, Papua, hingga Sulawesi, jejak perampasan sumber daya alam meninggalkan luka sosial dan ekologis yang dalam. Warga kehilangan lahan, air bersih, serta akses terhadap hutan adat yang selama ratusan tahun menjadi sumber kehidupan. Ironisnya, sebagian proyek yang diklaim “pembangunan” justru melanggengkan penderitaan. Pengawasan lemah, penegakan hukum tumpul ke atas, dan kedekatan antara pejabat dengan pemodal membuat praktik ini seolah mendapat restu. Di banyak kasus, aparat justru melindungi kepentingan perusahaan ketimbang rakyat. Laporan terbaru beberapa lembaga independen menunjukkan, nilai kerugian negara akibat kebocoran hasil sumber daya alam mencapai triliunan rupiah per tahun. Namun yang lebih tragis, adalah kerugian sosial dan moral: hilangnya kepercayaan rakyat kepada negara yang seharusnya melindungi mereka. Rakyat menunggu langkah nyata: audit menyeluruh atas izin tambang, penuntasan kasus korupsi sumber daya alam, dan kebijakan yang benar-benar berpihak pada kepentingan publik. Bila tidak, maka sejarah akan mencatat — bahwa negeri yang kaya ini dirampok dari dalam oleh mereka yang seharusnya menjaganya.
Berita

Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya…