Eksposelensa.com | Lebak- King Naga didampingi sejumlah masyarakat gerudug lokasi Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU) yang terletak di Jalan Raya Cileles Kabupaten Lebak, minggu (25/08/2024)
Kedatangan King Naga selaku Ketua Timsus Wilter Banten LSM GMBI, berawal dari laporan masyarakat yang mengetahui bahwa adanya rumah pemotongan unggas yang seenaknya membuang limbah ke kali, sehingga masyarakat mengeluh karena sungai tersebut digunakan oleh masyarakat setiap hari.
Menurut salah satu warga yang mengeluh dan marah, namun mereka tidak berani melakukan peneguran terhadap pihak PT, tersebut sehingga masyarakat meminta King Naga untuk mendampingi, dalam menempuh hak-haknya, Hal ini dikatakan Ajay kepada media.
“Kami selaku masyarakat jelas kesal dan marah, tapi apalah daya beberapa kali kami tidak ada tanggapan serius.”kata Ajay.
Lanjut,”Pihaknya hanya meninjukan hasil laboratorium, terkait baku mutu air limbah yang dibuang ke kali, “imbuhnya.
Ditanya harapan,”Kalau kami selaku masyarakat yang menggunakan kali tersebut untuk mandi dan mencuci, ya di stop aja jangan ada limbah yang dibuang kesitu, kan namanya limbah jelas banyak kuman dan tidak menutup kemungkinan mengandung racun.”tutup Ajay dengan raut kesal.
Di tempat terpisah King Naga Sa’at di konfirmasi di hari yang sama, dirinya mengaku dipinta bantuannya agar dapat mendampingi masyarakat atas hak-haknya, dan dirinya pun turun langsung ke lokasi dimana aliran sungai yang di duga tercemari limbah berbahaya.
Setelah itu, king naga dan sejumlah masyarakat, mendatangi PT yang diduga melakukan pelanggaran, karena dianggap pihak PT telah menyalahi aturan tentang Lingkungan Hidup (LH).
Ini kata Naga,”Awalnya saya mendapat telpon dari Ajay, selaku wakil Karang taruna Desa setempat dan dirinya meminta agar saya membantu masyarakat, menyikapi terkait pencemaran lingkungan,”ungkap Naga.
“Dan selaku sosial kontrol, ini adalah merupakan kewajiban saya, sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat.”tegasnya.
“Dan setelah saya melakukan pengecekan ke kali yang di bilang masyarakat itu, ternyata betul bahwa ini bukan Dugaan lagi, menurut ini jelas merupakan pelanggaran terhadap lingkungan hidup,”tandasnya.
“Dan saya bersama masyarakat mendatangi PT tersebut, namun kami hanya ditemui pihak scurity saja, dan dirinya menyampaikan bahwa ini hari libur, dan akan saya sampaikan ke pimpinan,”jelas Naga.
“Tentu hal ini akan saya tindaklanjuti, karena pihak perusaha’an tersebut sudah merugikan masyarakat selama bertahun-tahun, dan kami akan menuntut pertanggungjawaban terhadap pihak PT. CHAROEN PHOKPAND.”tutup Naga
(Ddn/tim)