Eksposelensa.com – Suasana penuh semangat dan kebersamaan mewarnai gelaran Lomba Nyanyi Koperasi se-Kota Bandung yang digelar di Roemah Nenek, Jalan Cibeunying Selatan.(22/7/2025).Kegiatan ini bukan sekadar ajang unjuk bakat, tetapi menjadi wadah silaturahmi antar anggota koperasi sekaligus memperkuat semangat kolaborasi dan sinergi lintas koperasi di Kota Bandung.
Kegiatan yang telah menjadi tradisi tahunan ini memasuki penyelenggaraan ke-3 kalinya. Dalam sambutannya, Ketua Dekopinda Kota Bandung, Dr. Usep Sumarsono, menegaskan bahwa melalui seni, koperasi bisa semakin dekat dengan anggotanya dan meningkatkan semangat berkoperasi.
“Lewat seni musik, para anggota koperasi bisa saling mengenal dan berbagi cerita. Ini bukan soal lomba semata, tapi tentang membangun energi positif antar koperasi agar makin bergairah dan profesional dalam pengelolaannya,” ujar Dr. Usep.
Acara ini diikuti puluhan koperasi dari berbagai sektor, lengkap dengan para suporternya yang memeriahkan suasana. Tidak hanya menunjukkan kemampuan bernyanyi, para peserta juga membawakan semangat kebersamaan yang menjadi roh utama gerakan koperasi.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78. Puncaknya akan digelar pada 26 Juli 2025 di Gedung Sate, Bandung, dengan agenda gerak jalan sehat yang diikuti sekitar 3.000 orang pengurus koperasi se-Kota Bandung. Kegiatan tersebut rencananya akan dihadiri oleh unsur pemerintah kota, termasuk Wali Kota atau Wakil Wali Kota Bandung, serta perwakilan DPRD Kota Bandung.
Dr. Usep juga menekankan pentingnya peran Dekopinda dan Dekopin dalam membina koperasi yang sehat dan transparan. Ia menyinggung perlunya pemahaman yang utuh tentang pengelolaan keuangan koperasi agar terhindar dari masalah hukum.
“Koperasi bukan sekadar soal simpan pinjam. Kita dorong koperasi yang fokus pada produksi dan distribusi kebutuhan masyarakat, seperti hasil pertanian, sembako, hingga gas LPG 3 kg. Ini sejalan dengan visi Presiden untuk menciptakan desa-desa sejahtera,” tambahnya.
Menurutnya, koperasi harus mampu mengelola Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) secara realistis sesuai kemampuan, termasuk dalam mengakses pinjaman dari bank pemerintah. Ia juga mengingatkan agar koperasi berhati-hati dalam mengelola dana agar tidak tersandung masalah hukum.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa koperasi di Bandung tidak hanya menjadi pilar ekonomi masyarakat, tetapi juga motor penggerak kreativitas, kolaborasi, dan solidaritas sosial yang menyenangkan dan membumi.
Ratna.