Eksposelensa.com, Bandung – Munculnya kembali peredaran obat keras golongan G di wilayah hukum Polsek Sukasari, Kota Bandung, disertai dengan dugaan praktik “tangkap lepas” terhadap pelaku, menuai sorotan tajam dari aktivis muda Jawa Barat, Akyarudin.
Dalam pernyataannya, Akhyarudin menyayangkan dugaan permainan hukum tersebut dan menyebut hal ini tidak hanya menciderai kepercayaan publik, tetapi juga mencoreng wajah institusi kepolisian.
“Jika benar ada praktik tangkap lepas, ini sangat melukai hati masyarakat. Polisi seharusnya menjadi benteng terakhir pemberantasan peredaran obat ilegal, bukan malah melemahkan penegakan hukum,” tegasnya,Sabtu (10/5/25).
Ia menambahkan, peredaran obat keras tanpa izin telah terbukti merusak generasi muda dan menambah daftar panjang persoalan sosial di Kota Bandung. Oleh karena itu, dugaan adanya kelonggaran terhadap pelaku harus disikapi secara serius oleh pimpinan Polrestabes Bandung dan Polda Jawa Barat.
“Masyarakat berharap polisi bertindak tegas dan transparan. Jangan sampai kasus-kasus seperti ini dibiarkan dan jadi preseden buruk bagi institusi penegak hukum,” tambahnya.
Akhyarudin juga mendesak agar Kapolrestabes Bandung segera turun tangan mengusut dugaan tersebut secara tuntas dan memberikan sanksi tegas bila terbukti ada oknum yang bermain.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Polsek Sukasari terkait dugaan tangkap lepas dan munculnya kembali peredaran obat keras ditempat yang sama.
