Eksposelensa.com – Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan, S.I.K., M.H. hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh The Centre for Education Quality Improvement (CeQu) Darul Hikam, Bandung. Acara ini mengangkat tema “Ketika Guru Sering Disalahkan, Masihkah Guru dan Sekolah Berani Mendidik Akhlak Siswa?”
FGD berlangsung di Aula Gedung DHIS Primary Darul Hikam, Jalan Supratman No. 88 Bandung, pada Selasa (21/10/2025) Kegiatan ini dihadiri oleh para pendidik, akademisi, serta perwakilan institusi pendidikan yang peduli terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional.
Dalam paparannya yang berjudul “Meningkatkan Mutu Pendidikan Indonesia dengan Menanamkan Iman dan Taqwa yang Berlandaskan Pancasila,” Kombes Pol. Hendra Rochmawan menekankan pentingnya peran guru sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter dan akhlak siswa di tengah derasnya arus digitalisasi dan perubahan sosial yang cepat.
Beliau menjelaskan bahwa perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), hingga 5G telah membawa dampak besar terhadap dunia pendidikan dan perilaku sosial generasi muda. “Kita dihadapkan pada pilihan: apakah kita akan memanfaatkan teknologi, atau justru dimanfaatkan oleh teknologi,” tegasnya.
Selain itu, Kabid Humas Polda Jabar juga menyoroti meningkatnya kasus kekerasan di lingkungan sekolah, baik yang melibatkan guru maupun siswa. Berdasarkan data Polda Jabar, sepanjang tahun 2022 hingga 2025 terdapat puluhan kasus kekerasan yang dilaporkan, dengan bentuk kekerasan fisik, psikologis, maupun seksual.
Beliau menegaskan perlunya keseimbangan antara perlindungan terhadap anak dan perlindungan terhadap guru. “Guru harus mendapat perlindungan hukum dari pelaporan yang tidak berdasar agar mereka dapat mendidik dengan aman dan percaya diri,” ujar Kombes Pol. Hendra Rochmawan.
Kepolisian, lanjutnya, berperan sebagai mediator dan penegak keadilan dalam setiap laporan yang melibatkan guru dan siswa. Pendekatan humanis, penyuluhan hukum, serta kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan lembaga perlindungan anak menjadi kunci utama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan beradab.
Acara FGD ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif dan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi antara aparat penegak hukum, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam mendukung pendidikan karakter di era digital.
Bandung, 21 Oktober 2025
Dikeluarkan oleh Bid Humas Polda Jabar
( Adji Saka )