TNI / POLRI

Polres Cimahi Polda Jabar, Personel Polsek Gunung halu Tingkatkan Patroli Dini Hari Di Wilayah Polres Cimahi Agar Masyarakat Merasa Aman

171
×

Polres Cimahi Polda Jabar, Personel Polsek Gunung halu Tingkatkan Patroli Dini Hari Di Wilayah Polres Cimahi Agar Masyarakat Merasa Aman

Sebarkan artikel ini

Eksposelensa.com- Polres Cimahi, Polda Jawa Barat
Antisipasi terjadinya C3 (Curas, Curat dan Curanmor) pada malam hari, Personil gabungan TNI Polri antara anggota Polsek Gununghalu Polres Cimahi dan anggota Koramil yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Gununghalu Akp Wasiman bersama Anggota intensifkan pelaksanaan patroli ke tempat wisata yang ada di wilayah hukum Polres Cimahi khsususnya Polsek Gununghalu.

Patroli dilaksanakan secara Humanis, sehingga menimbulkan rasa aman dan nyaman warga masyarakat yang sedang melaksanakan aktifitasnya. Jumat (27/10/2023) .

Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono melalui Kapolsek mengatakan, patroli dan pelaksanaan pengaturan lalulintas yang ditingkatkan sebagai langkah preventif mencegah terjadinya gangguan kamtibmas khususnya 3C (curas, curat dan curanmor) di wilayah hukum Polres Cimahi, ungkapnya.

Anggota kepolisian, tingkatkan patroli sambangi tempat wisata, yang rawan terjadinya gangguan kamtibmas serta perkantoran.

Patroli Polsek Gununghalu Polres Cimahi juga menyambangi warga yang ditemui, sehingga dapat lebih mendekatkan Polri dengan masyarakat, dan juga apabila ada keluhan ataupun informasi dapat langsung disampaikan oleh masyarakat kepada anggota patroli.

“Patroli ini pun dilakukan untuk mengantisipasi potensi tindak kejahatan yang mungkin saja terjadi dan juga mengingatkan warga masyarakat yang ditemui untuk selalu mematuhi protokol,” Pungkasnya.

Kapolsek Gununghalu Polres Cimahi Polda Jabar Akp Wasiman menjelaskan, disamping antisipasi 3C, personel polsek juga memberikan himbauan kepada warga untuk mematuhi protokol kesehatan, Terangnya.

Red

“Perampokan Sumber Alam oleh Oknum Pejabat: Rakyat Terpuruk, Negara Diam” Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya alam kembali menyeruak di tengah krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah. Di berbagai daerah, tambang ilegal, kebocoran hasil bumi, serta penguasaan lahan hutan oleh korporasi terus meningkat—dan di balik semuanya, bayangan oknum pejabat negara kerap terlihat. Investigasi sejumlah aktivis lingkungan dan jurnalis independen mengungkap pola sistematis: pemberian izin tambang yang penuh kejanggalan, proyek infrastruktur yang mengorbankan warga, serta kebijakan daerah yang disetir oleh kepentingan investor. Di balik meja rapat dan tanda tangan pejabat, miliaran rupiah kekayaan alam berpindah tangan—sementara rakyat di wilayah terdampak hanya mewarisi lumpur, polusi, dan kemiskinan. “Ini bukan lagi sekadar pelanggaran etika, tapi pengkhianatan terhadap amanat konstitusi. Negara wajib mengelola bumi, air, dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan segelintir pejabat atau korporasi rakus,” tegas [Nama Narasumber], aktivis lingkungan dari [Nama Lembaga]. Di Kalimantan, Papua, hingga Sulawesi, jejak perampasan sumber daya alam meninggalkan luka sosial dan ekologis yang dalam. Warga kehilangan lahan, air bersih, serta akses terhadap hutan adat yang selama ratusan tahun menjadi sumber kehidupan. Ironisnya, sebagian proyek yang diklaim “pembangunan” justru melanggengkan penderitaan. Pengawasan lemah, penegakan hukum tumpul ke atas, dan kedekatan antara pejabat dengan pemodal membuat praktik ini seolah mendapat restu. Di banyak kasus, aparat justru melindungi kepentingan perusahaan ketimbang rakyat. Laporan terbaru beberapa lembaga independen menunjukkan, nilai kerugian negara akibat kebocoran hasil sumber daya alam mencapai triliunan rupiah per tahun. Namun yang lebih tragis, adalah kerugian sosial dan moral: hilangnya kepercayaan rakyat kepada negara yang seharusnya melindungi mereka. Rakyat menunggu langkah nyata: audit menyeluruh atas izin tambang, penuntasan kasus korupsi sumber daya alam, dan kebijakan yang benar-benar berpihak pada kepentingan publik. Bila tidak, maka sejarah akan mencatat — bahwa negeri yang kaya ini dirampok dari dalam oleh mereka yang seharusnya menjaganya.
Berita

Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya…