BeritaLintas DaerahNewsTNI / POLRI

Polsek Kasokandel Laksanakan Gatur Pagi di SMPN I Kasokandel

91
×

Polsek Kasokandel Laksanakan Gatur Pagi di SMPN I Kasokandel

Sebarkan artikel ini

Eksposelensa.com – Majalengka – Dalam rangka meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat, Polres Majalengka melalui Polsek Kasokandel melaksanakan kegiatan Quick Wins Presisi Program 5 Memantapkan Pemeliharaan Kamtibmas pada Senin (24/2/2025). Kegiatan ini berlangsung di jalur Jalan Raya Cirebon-Bandung, tepatnya di pertigaan SMPN 1 Kasokandel, Desa Kasokandel, Kecamatan Kasokandel.

Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto, S.I.K., M.H., M.Si., CPHR., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas serta memberikan rasa aman bagi masyarakat pengguna jalan. Dalam pelaksanaannya, dua personel Polsek Kasokandel, yakni Aipda Rukman Jana dan Brigpol Sigit F., S.H., dikerahkan untuk melakukan pengaturan lalu lintas dan membantu penyeberangan warga.

“Personel kami hadir di tengah masyarakat untuk memberikan pelayanan terbaik, terutama dalam menciptakan situasi lalu lintas yang tertib dan aman. Kehadiran polisi di lapangan juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri,” ujar AKBP Indra Novianto.

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 06.30 WIB ini mendapat respons positif dari masyarakat setempat. Dengan adanya pengaturan lalu lintas oleh petugas, arus kendaraan di jalur tersebut terpantau lebih lancar, terutama pada jam sibuk pagi hari.

Kapolsek Kasokandel, Ipda Ato Rusdianto, S.H., menambahkan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan secara rutin untuk mendukung program Presisi Polri dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Polres Majalengka berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui berbagai program kepolisian yang bersifat preventif dan humanis. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Majalengka dapat terus terjaga dengan baik.

( Adji Saka )

“Perampokan Sumber Alam oleh Oknum Pejabat: Rakyat Terpuruk, Negara Diam” Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya alam kembali menyeruak di tengah krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah. Di berbagai daerah, tambang ilegal, kebocoran hasil bumi, serta penguasaan lahan hutan oleh korporasi terus meningkat—dan di balik semuanya, bayangan oknum pejabat negara kerap terlihat. Investigasi sejumlah aktivis lingkungan dan jurnalis independen mengungkap pola sistematis: pemberian izin tambang yang penuh kejanggalan, proyek infrastruktur yang mengorbankan warga, serta kebijakan daerah yang disetir oleh kepentingan investor. Di balik meja rapat dan tanda tangan pejabat, miliaran rupiah kekayaan alam berpindah tangan—sementara rakyat di wilayah terdampak hanya mewarisi lumpur, polusi, dan kemiskinan. “Ini bukan lagi sekadar pelanggaran etika, tapi pengkhianatan terhadap amanat konstitusi. Negara wajib mengelola bumi, air, dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan segelintir pejabat atau korporasi rakus,” tegas [Nama Narasumber], aktivis lingkungan dari [Nama Lembaga]. Di Kalimantan, Papua, hingga Sulawesi, jejak perampasan sumber daya alam meninggalkan luka sosial dan ekologis yang dalam. Warga kehilangan lahan, air bersih, serta akses terhadap hutan adat yang selama ratusan tahun menjadi sumber kehidupan. Ironisnya, sebagian proyek yang diklaim “pembangunan” justru melanggengkan penderitaan. Pengawasan lemah, penegakan hukum tumpul ke atas, dan kedekatan antara pejabat dengan pemodal membuat praktik ini seolah mendapat restu. Di banyak kasus, aparat justru melindungi kepentingan perusahaan ketimbang rakyat. Laporan terbaru beberapa lembaga independen menunjukkan, nilai kerugian negara akibat kebocoran hasil sumber daya alam mencapai triliunan rupiah per tahun. Namun yang lebih tragis, adalah kerugian sosial dan moral: hilangnya kepercayaan rakyat kepada negara yang seharusnya melindungi mereka. Rakyat menunggu langkah nyata: audit menyeluruh atas izin tambang, penuntasan kasus korupsi sumber daya alam, dan kebijakan yang benar-benar berpihak pada kepentingan publik. Bila tidak, maka sejarah akan mencatat — bahwa negeri yang kaya ini dirampok dari dalam oleh mereka yang seharusnya menjaganya.
Berita

Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya…