BeritaLintas DaerahNewsTNI / POLRI

Polsek Kasokandel Laksanakan Program Cooling System untuk Menciptakan Suasana Kondusif di Masyarakat

70
×

Polsek Kasokandel Laksanakan Program Cooling System untuk Menciptakan Suasana Kondusif di Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Eksposelensa.com – Majalengka, Dalam upaya menciptakan situasi yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polsek Kasokandel, personel kepolisian melaksanakan Program Beyond Trust Presisi TW-III Tahun 2025, khususnya Program 4 Cooling System. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (23/2/2025) dengan metode Door to Door System guna mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat.

Bertempat di Desa Ranji Kulon, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, kegiatan ini dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Kasokandel, yakni Aipda Rukman Jana dan Bripka Ebiet. Mereka mengunjungi warga secara langsung untuk bersilaturahmi, menyampaikan imbauan kamtibmas, serta menggali informasi terkait potensi gangguan keamanan di lingkungan masyarakat.

Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto, S.I.K., M.H., M.Si., CPHR., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif kepolisian dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayahnya. “Melalui pendekatan secara langsung kepada masyarakat, kami ingin memastikan bahwa situasi di wilayah tetap aman, sekaligus membangun kepercayaan dan kemitraan dengan warga,” ujar Kapolres.

Dari hasil kegiatan ini, terjalin komunikasi yang baik antara kepolisian dan masyarakat, terutama dengan tokoh pemuda setempat. Kehadiran Polri secara langsung di tengah masyarakat juga diharapkan dapat mencegah potensi gangguan keamanan serta menciptakan suasana yang harmonis dan kondusif.

Polsek Kasokandel akan terus mengintensifkan program Cooling System ini sebagai bagian dari komitmen Polri dalam menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah hukum Polres Majalengka.

( Adji Saka )

“Perampokan Sumber Alam oleh Oknum Pejabat: Rakyat Terpuruk, Negara Diam” Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya alam kembali menyeruak di tengah krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah. Di berbagai daerah, tambang ilegal, kebocoran hasil bumi, serta penguasaan lahan hutan oleh korporasi terus meningkat—dan di balik semuanya, bayangan oknum pejabat negara kerap terlihat. Investigasi sejumlah aktivis lingkungan dan jurnalis independen mengungkap pola sistematis: pemberian izin tambang yang penuh kejanggalan, proyek infrastruktur yang mengorbankan warga, serta kebijakan daerah yang disetir oleh kepentingan investor. Di balik meja rapat dan tanda tangan pejabat, miliaran rupiah kekayaan alam berpindah tangan—sementara rakyat di wilayah terdampak hanya mewarisi lumpur, polusi, dan kemiskinan. “Ini bukan lagi sekadar pelanggaran etika, tapi pengkhianatan terhadap amanat konstitusi. Negara wajib mengelola bumi, air, dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan segelintir pejabat atau korporasi rakus,” tegas [Nama Narasumber], aktivis lingkungan dari [Nama Lembaga]. Di Kalimantan, Papua, hingga Sulawesi, jejak perampasan sumber daya alam meninggalkan luka sosial dan ekologis yang dalam. Warga kehilangan lahan, air bersih, serta akses terhadap hutan adat yang selama ratusan tahun menjadi sumber kehidupan. Ironisnya, sebagian proyek yang diklaim “pembangunan” justru melanggengkan penderitaan. Pengawasan lemah, penegakan hukum tumpul ke atas, dan kedekatan antara pejabat dengan pemodal membuat praktik ini seolah mendapat restu. Di banyak kasus, aparat justru melindungi kepentingan perusahaan ketimbang rakyat. Laporan terbaru beberapa lembaga independen menunjukkan, nilai kerugian negara akibat kebocoran hasil sumber daya alam mencapai triliunan rupiah per tahun. Namun yang lebih tragis, adalah kerugian sosial dan moral: hilangnya kepercayaan rakyat kepada negara yang seharusnya melindungi mereka. Rakyat menunggu langkah nyata: audit menyeluruh atas izin tambang, penuntasan kasus korupsi sumber daya alam, dan kebijakan yang benar-benar berpihak pada kepentingan publik. Bila tidak, maka sejarah akan mencatat — bahwa negeri yang kaya ini dirampok dari dalam oleh mereka yang seharusnya menjaganya.
Berita

Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya…