BeritaLintas DaerahNewsTNI / POLRI

Polsek Malangbong Polres Garut Evakuasi Seorang Laki-Laki Yang Hendak Melakukan Percobaan Bunuh Diri

140
×

Polsek Malangbong Polres Garut Evakuasi Seorang Laki-Laki Yang Hendak Melakukan Percobaan Bunuh Diri

Sebarkan artikel ini

 

Eksposelensa.com – GARUT,-Polsek Malangbong Polres Garut tindak lanjuti laporan dari masyarakat terkait adanya seorang laki-laki yang melakukan percobaan bunuh diri. Rabu (03/01/2024).

Menurut keterangan saksi seorang pedagang sekitar sdr. Onyas warga Kec.Malangbong mengatakan jika “SP” (40) warga Kota Tasikmalaya melakukan percobaan bunuh diri diduga dengan cara melompat dari atas jembatan setinggi kurang lebih 7 meter.

Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha, S.I.K, M.Si, melalui Kapolsek Malangbong AKP Iwan Soleh Pujiawan menyebutkan kejadian terjadi sekitar pukul 06:00 WIB di Kampung Pasir Huut Desa Cihaurkuning Kec. Malangbong Kab. Garut.

Kejadian bermula saat saksi sedang berada di warung yang letaknya tidak jauh dari tkp mendengar ada suara sesuatu jatuh kebawah jembatan, lalu saksi keluar dan ternyata dibawah jembatan terlihat seorang laki laki terduduk kaku, kemudian saksi melaporkan kejadian ke Polsek Malangbong Polres Garut.

Menindak lanjuti laporan tersebut anggota Polsek Malangbong berkoordinasi dengan anggota Koramil Malangbong , Satpol PP Kec.Malangbong , Unit Damkar dan petugas Kesehatan Puskesmas Malangbong untuk bergegas menuju lokasi.

“Alhamdulillah saat ditemukan korban dalam keadaan selamat namun mengalami cidera tulang ringan dan lecet di sebagian tubuhnya akibat percobaan bunuh diri yang ia lakukan.” Ujar Iwan.

“Kini korban sudah kami evakuasi ke Puskesmas Malangbong untuk mendapatkan penanganan medis, saat ini kami masih melakukan pengembangan penyidikan kepada para saksi dan jika kondisi korban sudah membaik kami akan mintai keterangan tentang apa modus korban ingin mengakhiri hidupnya.” Tutupnya.

(red) 

“Perampokan Sumber Alam oleh Oknum Pejabat: Rakyat Terpuruk, Negara Diam” Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya alam kembali menyeruak di tengah krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah. Di berbagai daerah, tambang ilegal, kebocoran hasil bumi, serta penguasaan lahan hutan oleh korporasi terus meningkat—dan di balik semuanya, bayangan oknum pejabat negara kerap terlihat. Investigasi sejumlah aktivis lingkungan dan jurnalis independen mengungkap pola sistematis: pemberian izin tambang yang penuh kejanggalan, proyek infrastruktur yang mengorbankan warga, serta kebijakan daerah yang disetir oleh kepentingan investor. Di balik meja rapat dan tanda tangan pejabat, miliaran rupiah kekayaan alam berpindah tangan—sementara rakyat di wilayah terdampak hanya mewarisi lumpur, polusi, dan kemiskinan. “Ini bukan lagi sekadar pelanggaran etika, tapi pengkhianatan terhadap amanat konstitusi. Negara wajib mengelola bumi, air, dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan segelintir pejabat atau korporasi rakus,” tegas [Nama Narasumber], aktivis lingkungan dari [Nama Lembaga]. Di Kalimantan, Papua, hingga Sulawesi, jejak perampasan sumber daya alam meninggalkan luka sosial dan ekologis yang dalam. Warga kehilangan lahan, air bersih, serta akses terhadap hutan adat yang selama ratusan tahun menjadi sumber kehidupan. Ironisnya, sebagian proyek yang diklaim “pembangunan” justru melanggengkan penderitaan. Pengawasan lemah, penegakan hukum tumpul ke atas, dan kedekatan antara pejabat dengan pemodal membuat praktik ini seolah mendapat restu. Di banyak kasus, aparat justru melindungi kepentingan perusahaan ketimbang rakyat. Laporan terbaru beberapa lembaga independen menunjukkan, nilai kerugian negara akibat kebocoran hasil sumber daya alam mencapai triliunan rupiah per tahun. Namun yang lebih tragis, adalah kerugian sosial dan moral: hilangnya kepercayaan rakyat kepada negara yang seharusnya melindungi mereka. Rakyat menunggu langkah nyata: audit menyeluruh atas izin tambang, penuntasan kasus korupsi sumber daya alam, dan kebijakan yang benar-benar berpihak pada kepentingan publik. Bila tidak, maka sejarah akan mencatat — bahwa negeri yang kaya ini dirampok dari dalam oleh mereka yang seharusnya menjaganya.
Berita

Sumedang, 3 – 2025 – Fenomena perampokan sumber daya…