Eksposelensa.com | Aceh Tamiang – Untuk lebih meningkatkan pemahaman kepada para masyarakat melalui Koperasi sebagai pelaksana yang akan di teruskan kepada petani/pekebun, hari ini Kamis 31 Oktober 2024 Pemda Aceh Tamiang melalui Dinas Pertanian Perkebunan Dan Peternakan melaksanakan Sosialisasi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang berlangsung di aula Hotel Grand Arya melalui Program PSR adalah kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan informasi terkait program PSR kepada masyarakat luas.
Acara tersebut di buka secara resmi oleh Kadis Pertanian Perkebunan Dan Peternakan Bapak Yunus, SP bersama pemateri lainya mengatakan bahwa PSR merupakan program strategis nasional yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit. Program ini membantu pekebun rakyat untuk memperbarui perkebunan kelapa sawit mereka dengan menggunakan benih yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Di sesi berikutnya seorang pemateri yaitu Poniman, SP memaparkan juga beberapa manfaat paling penting dari program PSR antara lain yaitu meningkatkan hasil kebun, meningkatkan kualitas buah sawit, mengurangi risiko pembukaan lahan ilegal, serta mewujudkan keberlanjutan di industri sawit, termasuk juga dalam program PSR, Pemerintah membuka akses peremajaan sawit melalui skema kemitraan, skema ini merupakan kerja sama nyata yang saling menguntungkan antara pekebun dan perusahaan mitra yaitu PKS PT. Mora yang berlokasi di Aceh Tamiang juga.
Hadir sebagai peserta salah seorang pengurus Koperasi Produsen Agro Cipta Sarana Mat Pasya yang berhasil di wawancarai oleh media eksposelensa.com sangat berterima kasih kepada Dinas Pertanian Perkebunan Dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang atas sosialisasi ini hingga menambah wawasan kami para Anggota Koperasi, bahwa tujuan utama dari PSR adalah :
1. Untuk memberikan pemahaman dan informasi terkait penerapan tata kelola kelapa sawit berkelanjutan terkhususnya pada perkebunan rakyat.
2. Untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada kelembagaan pekebun rakyat mengenai Manajemen Replanting perkebunan kelapa sawit sesuai dengan SOP pelaksanaan pekerjaan replanting.
3. Untuk memberikan informasi dan pemahaman tentang dana lanjutan pengelolaan kebun kelapa sawit rakyat sampai ke tahap tanaman menghasilkan (TM) melalui program KUR dan fasilitas Grace Period pada perkebunan rakyat yang bersumber dari pemerintah yaitu BPDPKS yang di salurkan melalui pihak perbankan.
4. Membantu pekebun rakyat memperbaharui perkebunan kelapa sawit dengan menggunakan benih kelapa sawit yang lebih berkelanjutan dan berkualitas dan mengurangi risiko pembukaan lahan ilegal.
Selanjutnya dari sosilisasi ini Mat Pasya memaparkan juga keuntungan PSR yang tadi di sampai pemateri lainya yaitu Bapak Edward Fadli Yukti, SP :
1. Produktivitas lahan milik pekebun rakyat bisa ditingkatkan tanpa melalui pembukaan lahan baru.
2. Peremajaan kebun kelapa sawit pekebun dilaksanakan secara bertahap di seluruh provinsi penghasil kelapa sawit.
3. Memberikan pemahaman kepada petani sawit tentang manajemen replanting, agar menghasilkan replanting yang sesuai SOP dan petani dapat mengawasi dalam pekerjaan replanting yang akan dikerjakan rekanan kontraktor.
4. Memberikan pemahaman kepada petani sawit tentang KUR dan fasilitas Grace Period, supaya petani bisa melanjutkan perawatan kebunnya setelah memasukan TBM 1 dengan menggunakan dana KUR, untuk meningkatkan produktivitas lahan pekebun.
5. Memberikan pemahaman kepada petani sawit bagaimana cara menerapkan tata kelola kelapa sawit yang berkelanjutan, agar kedepannya petani dapat memperoleh sertifikasi ISPO.
Menutup obrolan santai saat jam makan siang kepada media eksposelensa.com ini Mat Pasya juga sedikit memberikan ulasan tentang tantangan dan solusi yaitu rendahnya produktivitas perkebunan sawit rakyat disebabkan kondisi pertanaman yang sudah tua dan rusak serta penggunaan benih yang bukan unggul dan bersertifikat, oleh karena itu peremajaan tanaman kelapa sawit dengan menggunakan benih unggul dan bersertifikat menjadi solusi, Program PSR memenuhi empat unsuryaitu Legal, Produktivitas, Sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Prinsip Sustainabilitas. (STO)