Eksposelensa.com – Kihandaru mempelajari pengetahuan kesehatanya secara turun temurun sejak leluhurnya hingga sampai saat ini.
Dua puluh tahun lebih tidak mengkonsumsi obat kimia dan tidak berpenyakit kronis.
Dalam pemaparan naskah akademik 2016 silam kepada team penguji warisan budaya tak benda UNESCO merasa kagum, karena di indonesia masih ditemukan manusia yang mempelajari pengetahuan kesehatan leluhurnya.
Dahulu kala ketika pertama kali para pengembara dunia mendarat di tanah parahyangan,mereka merasa takjub karena manusianya sehat dan tidak ditemukan yang berpenyakit kronis. Dan ketika para pengembara dunia ini pulang ke negaranya,mereka bercerita bahwa ada sebuah negara yang sangat indah bagaikan surga yang penghuninya manusia-manusia sehat dan energik walau usianya manula.
Kabar tersebut terdengar seantero jagat, lalu mereka berdatangan ke tanah parahyangan dan mulai mempelajari berbagai pengetahuanya termasuk pengetahuan kesehatan.
Bangsa parahyangan mempunyai PUJANGGA HUSADA yaitu leluhurnya para ilmuwan manusia parahyangan. PUJANGGA HUSADA berasal dari tiga kata sainskerta, yaitu: MPU, JANGGA dan HUSADA.
Mpu artinya manusia yang ahli,
Jangga artinya leher,yaitu manusia yang secara khusus menjunjung tinggi perilaku dari leher sampai inti otaknya.
Untuk HUSADA/kesehatan antar sesama khususnya manusia parahyangan.
Mungkin berawal dari sinilah materi pengetahuan yang ada dalam youtube tarling pitutur ditonton dari berbagai bangsa dunia. Karena kihandaru selalu berbagi pengetahuan kesehatan beserta pituturnya melalui youtube.
Memang ada yang melarang agar kihandaru tidak membicarakan pengetahuan kesehatan manusia parahyangan.
Karena jika dipelajari maka seumur hidup manusianya tidak akan pernah masuk ke rumah sakit.
APAKAH PENGETAHUAN KESEHATAN MANUSIA PARAHYANGAN bisa diajarkan?
Sangat bisa sekali,karena ini systematik dan terukur,bahkan kihandaru bisa membuat kurikulumnya walupun sederhana.
Kihandaru sudah mengajarkan kebeberapah klien-nya,sampai hari ini paling baru tujuh tahun tidak mengkonsumsi obat kimia.
Ke anaknya juga mengajarkan tidak mengkonsumsi obat, namun baru tiga tahun berjalan.
Kihandaru: “Husadane manusa gumantung ing salira”. Artinya kesehatan kita manusia tergantung dirinya sendiri.
( Adji Saka )
